Kamis, 12 Juli 2018

Bahagiaku


Kukuruyuk……
Suara ayam terdengar ditelingaku dengan sangat jelas, namun hal itu tak membuatku membuka kedua mataku. Aku sangat mengantuk pagi itu karena malamnya aku tidur hingga larut malam. ahhh lima menit lagi kataku. Selama mataku terpejam ada sesuatu yang mengganjal dipikiranku, entah apa itu karena hal itu aku tidak bisa tidur lagi dibuatnya. Oleh karena itu dengan berat hati aku membuka kedua mataku dan yah sinar matahari telah memancarkan sinarnya dari balik jendelaku. Ku ambil hp ku yang terletak di sebuah meja yang berada di dekat ranjangku. Ku lihat jam menunjukkan pukul 7.00, namun ada sesuatu yang membuat hati ini terkejut setengah mati. Di sana tertulis bahwa hari ini adalah hari pertama aku melaksanakan OSPEK dan akan dilaksanakan pukul 7.45. Yah begitulah aku baru saja masuk kuliah dan akan menjalankan kegiatan pra kuliah yaitu OSPEK. Sebenarnya aku telat tidur tadi malam juga gara-gara aku menyiapkan untuk kegiatan hari ini dan bodohnya kenapa aku sampai lupa. Setelah terkena serangan jantung mendadak aku bergegas bersiap-siap untuk ke kampus dengan segala barang-barang  yang telah aku sediakan. Yah aku bersiap siap dan TANPA MANDI, karena aku takut telat dan dimarahi oleh kaka-kaka judes. Disepanjang jalan aku hanya bisa menyumpah kepada diriku sendiri, betapa gila dan bodohnya aku sampai hal yang begitu penting saja sampai tidak ingat. Mungkin ini efek terlalu lama libur setelah kelulusan dan menjadi anak kos. Yah anak kos yang sendiri tanpa ada alarm alami yaitu teriakan sang bunda. Tak perlu memakan waktu banyak, kos ku agak dekat dari kampus jadi aku bisa segera sampai disana dengan harapan aku belum telat. Yah akhirnya aku sampai tepat kurang lima menit sebelum acara dimulai, teman-teman yang lain sudah masuk kedalam kelas dan sisa aku sendiri. Dan ada seorang kaka tingkat yang menyuruhku segera masuk. Singkat cerita acara telah dimulai dan waktunya absen dan memperkenalkan diri . Setelah itu kegiatan demi kegiatan pun terlaksana hingga tiga hari berikutnya dan tidak ada kendala selama aku melaksanakan kegiatan itu. Aku pun sekarang sudah memiliki teman yang berada satu jurusan denganku senang rasanya punya teman baru.

Oh ya aku juga belum kenalan kan disini. Oke baiklah namaku Prillia Ananda Putri, panggil saja aku Prilli aku asli Indonesia loh hehe. Yah seperti ceritaku tadi aku adalah mahasiswi semester awal yang sedang semangat-semangatnya kuliah. Kampusku masih berada di dalam satu provinsi dengan rumahku sekarang. Namun terlampau jauh jika aku harus bolak balik kampus-rumah, oleh sebab itu aku pun ngekos di dekat kampus. Hmm ngomong-ngomong aku gak bakalan cerita tentang kehidupan ospek atau kampusku di awal semester melainkan aku akan bercerita tentang mulainya hidup baruku yang lebih berwarna di semester dua :) 

Beginilah penampakan ku hehe agar kalian bisa membayangkanku. seorang perempuan biasa saja dan tak ada lebihnya. Oh iya ada, lebih berat badan hehe.


Semester satu telah berakhir, dan akan dilanjutkan dengan Semester dua. Nah biasanya di jurusan aku ini setiap sekitaran bulan april itu akan diadakan yang namanya dies natalis jurusan. Yah pada tahun ini pun tak terkecuali. Para kakak-kakak Himpunan Mahasiswa atau HIMA sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan acara. Cukup sibuk ku lihat karena acara ini lumayan besar oh bukan ,mungkin ini event paling besar di jurusan aku setiap tahunnya mereka bisa mengundang artis-artis ibu kota untuk turut serta menghibur pada acara ini. Karena untuk mengurus ini semua butuh banyak kru atau panitia, jadi para kaka tingkat berencana merekrut kami yang masih newbie ini untuk bergabung. Dan siapa yang berminat menjadi panitia bisa langsung menghubungi salah satu kaka tingkat tersebut. Aku dan teman-temanku akhirnya tertarik, dan kami pun menjadi salah satu panitia pada acara tersebut. Kegiatan mempersiapkan ini mulai dari menyiapkan susunan acara, tempat dan banyak lagi. Jadi aku pun sering mengikuti rapat kegiatan, rapat tersebut biasanya dilakukan pada malam hari. Dengan adanya acara ini aku dan teman-teman yang lain pun mulai kenal dengan kaka-kaka tingkat, ada yang galak, dan memang ada yang baik.

Suatu hari sehabis pulang dari rapat tepatnya pukul 21.30 aku langsung merebahkan diriku ke kasur kesayanganku karena hari itu lelah sekali. Sebelum tidur aku pun melihat dan bermain handphone terlebih dahulu. Tak lama kemudian ada pesan masuk isinya “Besok ada tugas gak?’ ternyata pesan itu adalah pesan dari kaka tingkat yang mengambil mata kuliah yang sama denganku. Aku tak mengenalnya, aku hanya sekedar tahu saja. Namun untuk menjaga kesopanan aku pun membalasnya dengan sangat sopan dan ramah. Karena keramahanku mungkin ia merasa nyaman dan akhirnya kami terus berbalas pesan hingga malam dan aku pun tertidur. Namanya Ka Kiki namun ia tidak ingin disebut kaka dia lebih suka aku memanggilnya dengan nama asli. Namun aku sebagai adik tingkat tentu merasa tidak nyaman oleh hal itu. Tapi yah apa boleh buat. Ia adalah mahasiswa tingkat atas yang terpaut 2 tahun dari aku. Wajahnya biasa saja sama sepertiku, tak ada yang menarik namun orangnya cukup asyik untuk sekedar teman chattingan. Tapi kata teman-teman aku wajahnya cukup tampan.

Yah beginilah penampakannya. Kalian bisa saja membayangkannya sendiri apakah ia tampan atau tidak.

Keesokan harinya aku berangkat kuliah, and for your information aku dan kaka itu masih terus berchattingan. Sebenarnya aku biasa aja, dan aku gak enak jika harus tidak membelas pesannya. Oleh karena itu setiap pesannya aku balas dengan perasaan yang ragu juga. Dan hari itu aku di kampus bertemu dengannya. Dia sedang duduk bersama teman-temannya. Dan waktu itu aku dengan temanku menghampiri ke tempat dimana ia duduk dengan tujuan untuk izin kepada kaka tingkat yang ada disana untuk tidak bisa menghadiri rapat malam nanti. Ia melihatku dan aku pun malu untuk melihatnya kembali aku hanya memalingkan pandanganku.
Lama kelamaan kaka ini seperti menaruh harapan padaku. OH MY GOD apa lagi ini? Oh aku bingung harus bersikap seperti apa kepadanya sedangkan pada saat itu aku juga tengah dekat dengan beberapa teman laki-lakiku. Jangan salah sangka aku bukan playgirl ya. Akhirnya aku putuskan untuk tetap membalas pesannya dengan harapan bisa berteman saja lebih baik dengannya. Namun pada suatu saat, bahan pembicaraan kami habis dan ia juga tidak kunjung memberiku pesan, entah mengapa aku gelisah. Aku berpikir apakah ia tidak akan mengirimiku pesan lagi, ahh entahlah aku tidak tau. Ternyata setelah aku menunggu akhirnya pesan itu pun dating, dan aku cukup senang dibuatnya. Beberapa hari kemudian menjelang acara, kami bergantian menjual tiket acara di depan kampus dan pada hari itu adalah jadwalku dan ternyata adalah jadwal dia  juga. Jadi kami pertemu pada malam itu. Kami berada pada satu tempat yang sama namun tidak saling berbicara  langsung dan hanya berbicara lewat chat. “Ah kenapa dia tidak menegurku” batinku aku memancingnya di pesanku untuk mengajakku berbicara, awalnya ia malu begitupun aku. Dan tak lama setelah itu, waktu aku duduk sendirian dan tengah memainkan handphoneku tiba tiba ia menghampiriku dan berkata “udah kan” . Haha aku tersenyum dibuatnya dan itulah pertama kali aku dan dia berbincang. Hari semakin malam ia menawarkan aku untuk mengantarku pulang ke kosan dan aku mengiyakan permintaannya. Sejak hari itu kami mulai lebih dekat, aku merasa nyaman namun masih ada rasa ragu entah kenapa. Tak kusangka ia berani mengajakku pergi hanya sekedar makan es krim. Hari itu sepulang dari kampus ia menjemputku kos ku. Hari itu tampilannya sungguh enggak banget, keringatan, dan BAU haha iya bau dan entah mengapa sejak hari itu aku agak sedikit ilfeel karena aku tidak suka dengan laki-laki yang bau. Sejak hari itu aku mulai ingin menjauh dan aku berkata pada temanku bahwa aku tidak mau dengannya. Namun apa dayaku aku tidak bisa meninggalkan begitu saja. Aku merasa tidak enak, aku merasa aku telah memberikan harapan kepada seseorang . entah lah aku bingung dengan perasaanku. Dengan perasaan yang seperti itu aku tetap memberinya harapan dan tetap membalas semua pesannya. Setelah sekian lama mungkin ia merasa nyaman denganku dan tepat pada hari ulang tahunku ia pun menyatakan perasaannya. Haha aku ingat sekali kejadian ini, waktu itu ia sehabis pulang dari perjalanan semacam study tournya dan sampai rumah ia menyiapkan segalanya untuk ulang tahunku. Terbayang bukan bagai mana letihnya ia pada hari itu. Ia menyiapkan sebuah surprise untukku namun sepertinya gagal dan dilanjutkan dengan rencana yang lain. Malam itu teman temanku memberiku kejutan terlebih dahulu setelah selesai dan aku hampir tidur tenyata ia ddatang dengan beberapa temannya membawakan kue dan hadiah dan juga bunga untukku . Dan dimalam itu ia menyatakan perasaannya dengan tulus dan cengengas cengengesan karena dilihat teman-temannya dan teman temanku. Haha aku tau dia gerogi itu membuatnya lucu. Perasaannya pun aku terima walaupun rasaku untuknya masih sedikit. Dengan harapan aku akan bisa menyukainya setelah aku lama bersamanya.

Sebulan dua bulan bukan waktu yang cukup untukku membuka hatiku, rasa sayangku belum juga muncul hingga aku masih sering bersenda gurau dengan teman dekat laki-lakiku yang lain. Yaa aku tau ini salah tapi aku kan tidak selingkuh pikirku. Sampai pada saat aku ketahuan sedang berbalas pesan dengan laki-laki lain. Yah saat itu ia marah kepadaku namun entah mengapa ia jarang bisa marah seperti kebanyakan orang. Ia lebih suka memendam amarahnya lalu kemudian berbaikan. Hal itu membuatku ingin melihatnya marah, sebenarnya aku penasaran namun selalu saja ia tak pernah marah dengan hebat kepadaku. Dan hal itu pula menjadikan aku orang yang egois, apabila dia salah aku marah, dan apabila aku salah aku pun akan ikut marah dan aku jarang meminta maaf duluan. Sebenarnya bukannya aku tidak ingin meminnta maaf namun aku kadang malu jika salah meminta maaf duluan dan aku bukan orang yang bisa berkata-kata jika aku berbuat salah dan ingin berbaikan. Dengan sifatku yang seperti itu ia terus saja mengalah dan mengalah denganku dan itu hal yang ku suka. Semakin lama aku mengenalnya, semakin aku tahu sifatnya, semakin pula aku mulai mencintainya. Kami berdua bisa menjadi apa aja, kakak-adik, teman, bahkan sahabat. Oh senangnya dengan hubunganku sekarang. Kami sering menghabiskan waktu berdua kemana mana berdua, tiada hari tanpa bertemu. Entahlah dengan semua itu aku tidak merasakan bosan sedikitpun. Kisah kami panjang bukan hanya senang saja namun susah juga sudah kami alami bersama dan kami bisa melewatinya hingga sekarang. Pertanyaan seperti “kapan kau melamarku?” “kapan kau menikahiku” sudah sering aku tanyakan hehe aku suka menggodanya seperti itu. Dan ia selalu menjawab “secepatnya” . Sekarang aku tidak ingin kehilangannya, aku ingin selalu bersamanya, aku ingin ia menjadi masa depanku kelak.
Ahhhh aku sungguh bahagia bersamanya terimakasih Tuhan telah mempertemukanku dengannya, aku bersyukur bisa menemukan seseorang yang mengerti aku. Akan ku jaga pemberian terindahmu ini.


TAMAT