Kukuruyuk……
Suara ayam
terdengar ditelingaku dengan sangat jelas, namun hal itu tak membuatku membuka
kedua mataku. Aku sangat mengantuk pagi itu karena malamnya aku tidur hingga
larut malam. ahhh lima menit lagi kataku. Selama mataku terpejam ada sesuatu
yang mengganjal dipikiranku, entah apa itu karena hal itu aku tidak bisa tidur
lagi dibuatnya. Oleh karena itu dengan berat hati aku membuka kedua mataku dan
yah sinar matahari telah memancarkan sinarnya dari balik jendelaku. Ku ambil hp
ku yang terletak di sebuah meja yang berada di dekat ranjangku. Ku lihat jam
menunjukkan pukul 7.00, namun ada sesuatu yang membuat hati ini terkejut
setengah mati. Di sana tertulis bahwa hari ini adalah hari pertama aku
melaksanakan OSPEK dan akan dilaksanakan pukul 7.45. Yah begitulah aku baru
saja masuk kuliah dan akan menjalankan kegiatan pra kuliah yaitu OSPEK.
Sebenarnya aku telat tidur tadi malam juga gara-gara aku menyiapkan untuk kegiatan
hari ini dan bodohnya kenapa aku sampai lupa. Setelah terkena serangan jantung
mendadak aku bergegas bersiap-siap untuk ke kampus dengan segala
barang-barang yang telah aku sediakan. Yah
aku bersiap siap dan TANPA MANDI, karena aku takut telat dan dimarahi oleh
kaka-kaka judes. Disepanjang jalan aku hanya bisa menyumpah kepada diriku
sendiri, betapa gila dan bodohnya aku sampai hal yang begitu penting saja
sampai tidak ingat. Mungkin ini efek terlalu lama libur setelah kelulusan dan
menjadi anak kos. Yah anak kos yang sendiri tanpa ada alarm alami yaitu
teriakan sang bunda. Tak perlu memakan waktu banyak, kos ku agak dekat dari
kampus jadi aku bisa segera sampai disana dengan harapan aku belum telat. Yah
akhirnya aku sampai tepat kurang lima menit sebelum acara dimulai, teman-teman
yang lain sudah masuk kedalam kelas dan sisa aku sendiri. Dan ada seorang kaka
tingkat yang menyuruhku segera masuk. Singkat cerita acara telah dimulai dan waktunya
absen dan memperkenalkan diri . Setelah itu kegiatan demi kegiatan pun
terlaksana hingga tiga hari berikutnya dan tidak ada kendala selama aku
melaksanakan kegiatan itu. Aku pun sekarang sudah memiliki teman yang berada
satu jurusan denganku senang rasanya punya teman baru.
Oh ya aku
juga belum kenalan kan disini. Oke baiklah namaku Prillia Ananda Putri, panggil
saja aku Prilli aku asli Indonesia loh hehe. Yah seperti ceritaku tadi aku
adalah mahasiswi semester awal yang sedang semangat-semangatnya kuliah.
Kampusku masih berada di dalam satu provinsi dengan rumahku sekarang. Namun terlampau
jauh jika aku harus bolak balik kampus-rumah, oleh sebab itu aku pun ngekos di
dekat kampus. Hmm ngomong-ngomong aku gak bakalan cerita tentang kehidupan
ospek atau kampusku di awal semester melainkan aku akan bercerita tentang
mulainya hidup baruku yang lebih berwarna di semester dua :)
Beginilah
penampakan ku hehe agar kalian bisa membayangkanku. seorang perempuan biasa
saja dan tak ada lebihnya. Oh iya ada, lebih berat badan hehe.
Semester
satu telah berakhir, dan akan dilanjutkan dengan Semester dua. Nah biasanya di
jurusan aku ini setiap sekitaran bulan april itu akan diadakan yang namanya
dies natalis jurusan. Yah pada tahun ini pun tak terkecuali. Para kakak-kakak
Himpunan Mahasiswa atau HIMA sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan acara. Cukup
sibuk ku lihat karena acara ini lumayan besar oh bukan ,mungkin ini event
paling besar di jurusan aku setiap tahunnya mereka bisa mengundang artis-artis
ibu kota untuk turut serta menghibur pada acara ini. Karena untuk mengurus ini
semua butuh banyak kru atau panitia, jadi para kaka tingkat berencana merekrut
kami yang masih newbie ini untuk bergabung. Dan siapa yang berminat menjadi
panitia bisa langsung menghubungi salah satu kaka tingkat tersebut. Aku dan teman-temanku
akhirnya tertarik, dan kami pun menjadi salah satu panitia pada acara tersebut.
Kegiatan mempersiapkan ini mulai dari menyiapkan susunan acara, tempat dan
banyak lagi. Jadi aku pun sering mengikuti rapat kegiatan, rapat tersebut
biasanya dilakukan pada malam hari. Dengan adanya acara ini aku dan teman-teman
yang lain pun mulai kenal dengan kaka-kaka tingkat, ada yang galak, dan memang
ada yang baik.
Suatu hari
sehabis pulang dari rapat tepatnya pukul 21.30 aku langsung merebahkan diriku
ke kasur kesayanganku karena hari itu lelah sekali. Sebelum tidur aku pun
melihat dan bermain handphone terlebih dahulu. Tak lama kemudian ada pesan
masuk isinya “Besok ada tugas gak?’ ternyata pesan itu adalah pesan dari kaka
tingkat yang mengambil mata kuliah yang sama denganku. Aku tak mengenalnya, aku
hanya sekedar tahu saja. Namun untuk menjaga kesopanan aku pun membalasnya
dengan sangat sopan dan ramah. Karena keramahanku mungkin ia merasa nyaman dan
akhirnya kami terus berbalas pesan hingga malam dan aku pun tertidur. Namanya
Ka Kiki namun ia tidak ingin disebut kaka dia lebih suka aku memanggilnya
dengan nama asli. Namun aku sebagai adik tingkat tentu merasa tidak nyaman oleh
hal itu. Tapi yah apa boleh buat. Ia adalah mahasiswa tingkat atas yang terpaut
2 tahun dari aku. Wajahnya biasa saja sama sepertiku, tak ada yang menarik
namun orangnya cukup asyik untuk sekedar teman chattingan. Tapi kata
teman-teman aku wajahnya cukup tampan.
Yah beginilah penampakannya. Kalian bisa saja
membayangkannya sendiri apakah ia tampan atau tidak.
Keesokan harinya aku berangkat kuliah, and for your information
aku dan kaka itu masih terus berchattingan. Sebenarnya aku biasa aja, dan aku
gak enak jika harus tidak membelas pesannya. Oleh karena itu setiap pesannya
aku balas dengan perasaan yang ragu juga. Dan hari itu aku di kampus bertemu
dengannya. Dia sedang duduk bersama teman-temannya. Dan waktu itu aku dengan temanku
menghampiri ke tempat dimana ia duduk dengan tujuan untuk izin kepada kaka
tingkat yang ada disana untuk tidak bisa menghadiri rapat malam nanti. Ia melihatku
dan aku pun malu untuk melihatnya kembali aku hanya memalingkan pandanganku.
Lama kelamaan kaka ini seperti menaruh harapan padaku.
OH MY GOD apa lagi ini? Oh aku bingung harus bersikap seperti apa kepadanya sedangkan
pada saat itu aku juga tengah dekat dengan beberapa teman laki-lakiku. Jangan
salah sangka aku bukan playgirl ya. Akhirnya aku putuskan untuk tetap membalas
pesannya dengan harapan bisa berteman saja lebih baik dengannya. Namun pada
suatu saat, bahan pembicaraan kami habis dan ia juga tidak kunjung memberiku
pesan, entah mengapa aku gelisah. Aku berpikir apakah ia tidak akan mengirimiku
pesan lagi, ahh entahlah aku tidak tau. Ternyata setelah aku menunggu akhirnya
pesan itu pun dating, dan aku cukup senang dibuatnya. Beberapa hari kemudian
menjelang acara, kami bergantian menjual tiket acara di depan kampus dan pada
hari itu adalah jadwalku dan ternyata adalah jadwal dia juga. Jadi kami pertemu pada malam itu. Kami berada
pada satu tempat yang sama namun tidak saling berbicara langsung dan hanya berbicara lewat chat. “Ah kenapa
dia tidak menegurku” batinku aku memancingnya di pesanku untuk mengajakku
berbicara, awalnya ia malu begitupun aku. Dan tak lama setelah itu, waktu aku
duduk sendirian dan tengah memainkan handphoneku tiba tiba ia menghampiriku dan
berkata “udah kan” . Haha aku tersenyum dibuatnya dan itulah pertama kali aku
dan dia berbincang. Hari semakin malam ia menawarkan aku untuk mengantarku
pulang ke kosan dan aku mengiyakan permintaannya. Sejak hari itu kami mulai
lebih dekat, aku merasa nyaman namun masih ada rasa ragu entah kenapa. Tak
kusangka ia berani mengajakku pergi hanya sekedar makan es krim. Hari itu
sepulang dari kampus ia menjemputku kos ku. Hari itu tampilannya sungguh enggak
banget, keringatan, dan BAU haha iya bau dan entah mengapa sejak hari itu aku
agak sedikit ilfeel karena aku tidak suka dengan laki-laki yang bau. Sejak hari
itu aku mulai ingin menjauh dan aku berkata pada temanku bahwa aku tidak mau
dengannya. Namun apa dayaku aku tidak bisa meninggalkan begitu saja. Aku merasa
tidak enak, aku merasa aku telah memberikan harapan kepada seseorang . entah
lah aku bingung dengan perasaanku. Dengan perasaan yang seperti itu aku tetap
memberinya harapan dan tetap membalas semua pesannya. Setelah sekian lama
mungkin ia merasa nyaman denganku dan tepat pada hari ulang tahunku ia pun
menyatakan perasaannya. Haha aku ingat sekali kejadian ini, waktu itu ia
sehabis pulang dari perjalanan semacam study tournya dan sampai rumah ia
menyiapkan segalanya untuk ulang tahunku. Terbayang bukan bagai mana letihnya
ia pada hari itu. Ia menyiapkan sebuah surprise untukku namun sepertinya gagal
dan dilanjutkan dengan rencana yang lain. Malam itu teman temanku memberiku
kejutan terlebih dahulu setelah selesai dan aku hampir tidur tenyata ia ddatang
dengan beberapa temannya membawakan kue dan hadiah dan juga bunga untukku . Dan
dimalam itu ia menyatakan perasaannya dengan tulus dan cengengas cengengesan
karena dilihat teman-temannya dan teman temanku. Haha aku tau dia gerogi itu
membuatnya lucu. Perasaannya pun aku terima walaupun rasaku untuknya masih
sedikit. Dengan harapan aku akan bisa menyukainya setelah aku lama bersamanya.
Sebulan dua bulan bukan waktu yang cukup untukku
membuka hatiku, rasa sayangku belum juga muncul hingga aku masih sering
bersenda gurau dengan teman dekat laki-lakiku yang lain. Yaa aku tau ini salah
tapi aku kan tidak selingkuh pikirku. Sampai pada saat aku ketahuan sedang
berbalas pesan dengan laki-laki lain. Yah saat itu ia marah kepadaku namun
entah mengapa ia jarang bisa marah seperti kebanyakan orang. Ia lebih suka
memendam amarahnya lalu kemudian berbaikan. Hal itu membuatku ingin melihatnya
marah, sebenarnya aku penasaran namun selalu saja ia tak pernah marah dengan
hebat kepadaku. Dan hal itu pula menjadikan aku orang yang egois, apabila dia
salah aku marah, dan apabila aku salah aku pun akan ikut marah dan aku jarang
meminta maaf duluan. Sebenarnya bukannya aku tidak ingin meminnta maaf namun
aku kadang malu jika salah meminta maaf duluan dan aku bukan orang yang bisa
berkata-kata jika aku berbuat salah dan ingin berbaikan. Dengan sifatku yang
seperti itu ia terus saja mengalah dan mengalah denganku dan itu hal yang ku
suka. Semakin lama aku mengenalnya, semakin aku tahu sifatnya, semakin pula aku
mulai mencintainya. Kami berdua bisa menjadi apa aja, kakak-adik, teman, bahkan
sahabat. Oh senangnya dengan hubunganku sekarang. Kami sering menghabiskan
waktu berdua kemana mana berdua, tiada hari tanpa bertemu. Entahlah dengan
semua itu aku tidak merasakan bosan sedikitpun. Kisah kami panjang bukan hanya
senang saja namun susah juga sudah kami alami bersama dan kami bisa melewatinya
hingga sekarang. Pertanyaan seperti “kapan kau melamarku?” “kapan kau
menikahiku” sudah sering aku tanyakan hehe aku suka menggodanya seperti itu. Dan
ia selalu menjawab “secepatnya” . Sekarang aku tidak ingin kehilangannya, aku
ingin selalu bersamanya, aku ingin ia menjadi masa depanku kelak.
Ahhhh aku sungguh bahagia bersamanya terimakasih Tuhan
telah mempertemukanku dengannya, aku bersyukur bisa menemukan seseorang yang
mengerti aku. Akan ku jaga pemberian terindahmu ini.
TAMAT